Di Balik Penjualan Saham NVDA: Pandangan Dingin pada Gerakan Insiders

Tahun lalu, saat euforia AI melanda pasar global, saham Nvidia melonjak seperti roket. Namun di balik hype itu, terjadi sesuatu yang lebih mengejutkan: insider Nvidia menjual saham senilai lebih dari $1 miliar hanya dalam waktu 12 bulan.

Ini bukan spekulasi atau panik retail. Ini adalah keputusan strategis dari orang-orang yang paling tahu perusahaan ini.

Saya punya lima tahun pengalaman membangun model kuantitatif untuk deteksi sinyal awal di crypto dan saham — dan ini salah satu peringatan paling jelas yang pernah saya lihat.

Kenapa Insider Menjual Saat Semua Membeli?

Jangan salah: penjualan tidak selalu buruk. CEO mencairkan opsi setelah capai target? Normal. Tapi ketika banyak eksekutif menjual saat laba melonjak? Itu tanda bahaya.

Insider punya akses data internal: keterlambatan R&D, masalah rantai pasok, atau kekhawatiran atas kompetisi AMD atau node baru TSMC.

Dalam pengalaman saya menganalisis protokol DeFi dan tren ekuitas, penjualan insider sering mendahului penurunan hingga 6–9 bulan — kadang lebih cepat lagi.

Angka Tak Pernah Berbohong (Tapi Sunyi)

$1 miliar bukan sekadar uang — itu sinyal kuat. Menunjukkan keyakinan mulai mereda meski indikator eksternal masih cemerlang.

Nvidia catat pendapatan Q2 rekor ($26B) dan margin bruto di atas 70%. Tapi insider — banyak dari mereka bagian dari ledakan AI sejak awal — memilih likuiditas daripada kesetiaan pada merek.

Ingat tahun 2021? Bitcoin capai $60K, tapi para whale awal sudah mulai keluar sebelum runtuh total.

Kita belum sampai di situ. Tapi kita lebih dekat dari yang disadari banyak orang.

Sikap Tenang vs Pikiran Hype Mesin

Sebagai mantan pemain keyboard band post-punk dengan nama samaran ‘Zero-Proof’, saya tahu betapa cepat momentum berubah jadi mania. Namun pelatihan di Cambridge mengajarkan: emosi menyimpangkan persepsi data. Karena itu saya tak pernah andalkan sentimen saja — hanya pola yang didukung kode dan sejarah.

Saat ini NVDA diperdagangkan di ~95x earnings mendatang. Lebih tinggi dibanding Amazon saat puncak dot-com — yang berakhir buruk bagi banyak investor jangka panjang.

dengan fundamental kuat pun, valuasi seperti ini butuh hati-hati, especially ketika mereka yang terdekat dengan bisnis mulai mundur.