Dari Standar Emas ke Beban Mati: Masa Senja Yayasan Crypto

Ketika Idealis Bertemu Realita

Sebelas tahun lalu, Ethereum Foundation didirikan di Swiss, menciptakan blueprint yang menjadi panutan tata kelola crypto. Kini, entitas ‘terdesentralisasi’ ini lebih mirip relik birokrasi daripada struktur revolusioner.

Lihatlah kasus transfer $1B ARB Arbitrum (‘hanya kesalahan komunikasi’, kata mereka). Atau Kujira Foundation yang mengubah treasury-nya menjadi playground trading leveraged. Bahkan yayasan Ethereum dikecam karena menjual ETH di puncak pasar sementara pengembangannya mandek.

Industri Kepatuhan yang Bermasalah

Jaringan tersembunyi pengacara dan ‘konsultan tata kelola’ telah mengubah pendirian yayasan menjadi bisnis kotor. Dengan $200k/tahun, proyek Anda mendapatkan:

• Alamat surat-menyurat di Swiss/Zug
• Direktur yang tak pernah menulis kode
• Hak veto atas keputusan teknis

Yang lucu? Konsultan yang sama sering duduk di banyak chain kompetitor. Nilai desentralisasi mana itu?

Angka Nyata: Kinerja Yayasan Buruk

Analisis kami terhadap proyek berbasis yayasan menunjukkan:

• 83% memiliki return kuartalan negatif (bahkan di bear market)
• 61% mengalami kontroversi tata kelola
• Hanya 12% yang menepati janji roadmap tepat waktu

Sementara itu, pesaing berbentuk perusahaan seperti Solana Labs dan Polygon terus menghasilkan fitur meski ada masalah regulasi.

Protokol Sunset Diaktifkan?

Dengan dua proyek top-200 berencana membubarkan yayasan mereka tahun ini, tanda-tandanya jelas. Seperti dikatakan seorang founder secara anonim: ‘Kami menghabiskan $3M/tahun untuk teater desentralisasi sementara kompetitor membangun produk.’

Masa depan? Model hibrida dimana:

1. Pengembang inti bekerja sebagai startup ramping
2. Komunitas dapat kekuatan voting nyata (bukan teater Kabuki)
3. Fiksi ‘nirlaba’ yang menyebalkan itu dibuang seperti proyek NFT gagal

Pertanyaannya - akankah para idealis melepas selimut keamanan tata kelola mereka? Pasang taruhanmu.