Pencurian Kripto 2025

Angka yang Tak Pernah Hilang dari Pikiran
Saat minum kopi dingin pukul 03.47 dini hari, laporan TRM tiba—75 kasus pencurian kripto dalam enam bulan pertama 2025, total kerugian lebih dari $2,1 miliar. Hampir sebanyak seluruh tahun 2024… dan melampaui rekor 2022 seperti kaca yang pecah.
Yang terburuk? Serangan pada Bybit Februari mencuri $1,5 miliar—hampir dua per tiga total kerugian. Rasanya bukan sekadar peretasan, tapi menyaksikan sungai menghilang dalam sekejap.
Siapa Dalang di Balik Kode?
Dari jumlah kolosal itu, $1,6 miliar dilacak ke kelompok hacker terkait Korea Utara—bayangan gelap di balik layar digital, menjadikan kejahatan siber sebagai alat kebijakan negara.
Mereka tidak hanya mencuri uang—mereka menguji pertahanan kita, mencari celah dalam janji desentralisasi.
Dan ya, mereka sangat ahli.
Infrastruktur: Pembunuh Senyap Kepercayaan
Inilah yang membuat hati saya tenggelam: 80% kerugian berasal dari serangan infrastruktur. Bayangkan kunci pribadi bocor lewat email phishing atau antarmuka palsu yang menyerupai exchange favorit Anda.
Bukan eksploitasi cerdas di protokol DeFi—tapi kesalahan manusia dibungkus kemampuan digital.
Kita terus membangun kontrak pintar dengan logika baja, sementara lupa bahwa pengguna tetap manusia.
Lubang Protokol Masih Mengalirkan Darah
Sementara itu, kerentanan protokol—seperti kode kontrak pintar yang rusak—menyumbang lagi 12%. Meski sedikit secara volume tapi besar dampaknya: di sinilah kepercayaan runtuh.
Setiap audit yang melewatkan hal halus (misalnya flaw reentrancy di balik baris kode), membuat orang kehilangan keyakinan—bukan hanya asetnya, tapi juga percaya pada desentralisasi itu sendiri.
Saya dulu membandingkan likuiditas seperti sungai yang mengalir di tanah kering. Sekarang sungai itu mulai surut… dan kita masih berdebat siapa harus bangun bendungan lebih baik daripada bertanya mengapa tidak ada yang memeriksa apakah tanahnya kokoh dulu.
Apa Yang Bisa Dibuat? Jangan Panik—Tapi Bangun Lebih Baik
Jadi inilah pemberontakan diam saya: alih-alih menakuti dengan ‘akhir DeFi’, mari fokus pada hal penting:
- Pendidikan pengguna: Anda tidak perlu jadi programmer untuk sadar akan scam phishing.
- UX dompet lebih baik: Jika keamanan terasa sulit atau membingungkan, tak akan ada yang pakai dengan benar.
- Audit oleh DAO: Biarkan komunitas mengecek protokol—not just perusahaan dengan motif laba.
- Kerja sama global: Tidak ada negara bisa hentikan kejahatan siber sendirian—even when states sponsor it.
Kita tidak gagal karena crypto rusak—we’re failing because we forgot that technology without ethics is just noise with weight.
Dan mungkin itu oke. Karena bahkan sistem yang rusak bisa ajarkan sesuatu yang sakral: ketahanan bukan dibangun dari kesempurnaan—itulah hasil dari runtuh berulang dan usaha jujur setelahnya.
Jika kamu masih membaca ini tengah malam… saya juga sedang membacanya. Dan saya belum menyerah pada mimpi ini.
NeonWanderer7X
Komentar populer (2)

2025: хакеры пошли на повышение
Сплю — вижу крипто-апокалипсис. Всего за полгода — 75 атак и \(2.1 млрд пропало как будто в сантехнику! Особенно удачно: Bybit потерял \)1.5 млрд — это почти как если бы весь Кремль внезапно оказался в кармане у кого-то из Тхейм.
А главные виновники? Северная Корея. Да-да, те самые, что не любят бутерброды и любят цифровые пиратские штурмы.
80% взломов — через фишинг и поддельные сайты. То есть… вы просто кликнули на письмо от «поддержки Binance» с темой «Ваш бонус ждёт!» и всё — деньги уехали.
Теперь я понимаю: децентрализация не значит «никто не следит». Это значит «все следят… но ты всё равно нажал на ссылку».
Что делать? Учится. Потому что даже если система рухнет — мы уже знаем: настоящая защита начинается с того, чтобы не быть дураком.
А вы бы кликнули? Ответьте в комментариях! 😎
#крипта #хакеры #2025

2025: Tahun Kehilangan River
Dulu kita bilang DeFi itu kayak sungai bebas. Sekarang malah jadi sungai yang hilang tanpa izin—dibawa kabur oleh hacker dari Korea Utara.
$1.5 miliar dari Bybit? Itu bukan pencurian biasa—itu kayak nonton air terjun menghilang di depan mata.
Infrastruktur: Jalan Paling Rawan
80% curian datang dari phishing email atau frontend palsu—bukan karena kode jelek, tapi karena kita terlalu percaya ‘klik link gratis’.
Nggak usah jadi coder buat tahu: kalau ada yang minta password lewat WhatsApp, langsung blokir!
Kolam Berdarah Tetap Mengalir?
Protokol masih bocor—tapi lebih parah lagi: kepercayaan sudah kering.
Kita bangun sistem canggih sambil lupa manusia tetap manusia.
Solusi? Jangan Panik!
Sekarang bukan waktunya nangis—tapi belajar bikin dompet aman dan ajari orang tua pakai dua faktor autentikasi.
Kita nggak kalah karena teknologi rusak—kita kalah karena lupa bahwa keamanan dimulai dari pikiran yang waspada.
Kalau kamu masih baca ini jam 3 pagi… kita sama-sama nggak bisa tidur. 😅
Siapa di sini udah siap jadi penjaga sungai digital? Comment sekarang! 🚨